Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola bahasa lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam teks bahasa iklan di televisi. Metode yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan teknik analisis data. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah teknik bahasa lokusi, ilokusi dan perlokusi pada teks bahasa iklan di televisi. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis tindak bahasa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 iklan yang diteliti terdapat 14 pola interaksi tindak bahasa, yaitu 5 pola interaksi yang berawal dari deklaratif, 3 pola interaksi tindak bahasa yang berawal introgatif, 3 pola yang berawal dari imperatif dan 3 pola yang berawal dari interjeksi. Dari 5 pola tindak bahasa yang berawal dari deklaratif, maka sebanyak 3 pola yang tindak ilokusinya berupa representatif, yaitu pola 2 (deklaratif-representatifmenanggapi secara positif) tidak muncul atau 0. pola3 (deklaratif-representatifmengikuti pesan) sebanyak 44 dan pola 5 (directif-representatif-mempercayai fakta) sebanyak 8 ujaran. Pola interaksi yang tindak ilokusinya berupa directif sebanyak 2 pola yaitu pola 1 (deklaratif-directif-mengikuti pesan) sebanyak 9 ujaran dan pola 4 (deklaratif-direktif-merespon dengan tindakan) sebanyak 4 ujaran. Hal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar teks bahasa iklan di tv merupakan penjelasan (lokusi berupa deklaratif). Dan isi bahasa iklan itu selalu berisi suatu peristiwa. Dari pola 3 tindak bahasa yang berawal dari interogatif, maka sebanyak 2 pola yang tindak lokusinya berupa representatif, yaitu pola 2(introgatif-representatif-meyakini pesan) sebanyak 1 ujaran. Pola 3 (introgatifrepresentatif- mempercayai fakta) sebanyak 1 ujaran. Sedangkan yang tindak ilokusinya berupa direktif sebanyak 1 pola (introgatif-direktif-mengikuti pesan) tidak muncul. Dari 3 pola interaksi yang berawal dari imperatif, maka sebanyak 2 pola yang ilokusinya berupa representatif, yaitu pola 2 (imperatif representatifmeyakini pesan) sebanyak 5 ujaran. Pola 3 (imperatif-representatif-merespon dengan tindakan) sebanyak 0/tidak muncul. Sedangkan yang ilokusinya berupa direktif sebanyak 1 pola(imperatif-direktif-mengikuti pesan) muncul sebanyak 4 ujaran. Dari 3 pola interaksi tindak bahasa yang berawal dari interjeksi, maka sebanyak 2 pola yang tindak ilokusinya berupa representatif yaitu pola 2(interjeksi-representatif-meyakini pesan) sebanyak 1 ujaran dan pola 2 (interjeksi ?representatif-mempercayai fakta) sebanyak 1 ujaran. Sedangkan pola 1 tindak ilokusinya berupa direktif (interjeksi-direktif-mengikuti pesan) sebanyak 0 ujaran/tidak muncul.