Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN : MENEJEMEN ADMINISTRASI KESEHATAN Skripsi, November 2010. Rhaka Punta Enggalesmana ?Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Mahasiswa Terhadap Kawasan Dilarang Merokok yang Tertera Pada Perda DKI Jakarta No 2 Tahun 2005 dan Pergub No 75 Tahun 2005 di Kampus B UHAMKA Tahun 2010?. xii + 48 lembar + 16 tabel + 3 gambar + 4 lampiran ABSTRAK Dengan diperlakukannya kawasan dilarang merokok dikampus UHAMKA, membuat para perokok baik mahasiswa, kariawan, dan dosen menjadi tidak nyaman. Sehingga manjadikan para perokok manjadi perokok terselubung sembunyi-sembunyi di ruang kosong bahkan di WC. Oleh karna itu saya tertarik untuk menganalisis tingkat kepatuhan mahasiswa uhamka terhadap peraturan kawasan dilarang merokok yang tertera pada Perda DKI Jakarta no 2 tahun 2005 dan Pergub no 75 tahun 2005 di area kampus uhamka Jakarta pada tahun 2010. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya fakto-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan mahasiswa terhadap Peraturan Kawasan Dilarang Merokok yang tertera pada Perda DKI Jakarta no 2 tahun 2005 dan Pergub DKI Jakarta no 75 tahun 2005 di kampus B UHAMKA Jakarta tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 dengan mengumpulkan data primer malalui instrument penelitian dengan kuisioner. Populasi dan sample penelitian ini adalah mahasiswa FIKes, FAI, dan FPsikologi UHAMKA. Hasil penelitian secara keseluruhan terlihat bahwa data terbanyak menunjukan tingkat kepatuhan responden, yang tidak mematuhi peraturan dilarang merokok di kampus B UHAMKA sebanyak 112 responden (52,6%), umur responden dalam penelitian ini adalah remaja muda sebanyak 139 responden (65,3%), jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 115 responden (54%), fakultas dengan responden terbanyak adalah FIKes sebanyak 121 responden (56,8%), pengetahuan tentang rokok kurang baik sebanyak 130 responden (61%), sikap responden yang tidak setuju sebanyak 114 responden (53%), keberadaan satgas yang mengatakan tidak ada sebanyak 178 responden (83,6%), dan yang mengatakan tidak ada promosi rokok sebanyak 153 responden (71,8%). Sehingga dapat disimpulkan faktor predisposisi (umur, jenis pendidikan, dan sikap), faktor pendukung (satgas anti-rokok) dan faktor pendorong (promosi rokok) tidak ada hubungan dengan kepatuhan. Penelitian ini menunjukan faktor jenis kelamin (P.Velue 0,004) dan pengetahuan (P.Velue ,015) mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepatuhan terhadap kawasan dilarang merokok di UHAMKA. Melihat hasil dari penelitian ini dengan banyaknya mahasiswa yang tidak patuh terhadapa kebijakan yang diterapkan oleh kampus, ada baiknya UHAMKA membuat kajian atau seminar mengenai bahaya rokok, sehingga bukan hanya mahasiswa FIKes yang lebih mengerti akan bahaya merokok. Daftar Bacaan : 23 (1964-2009)