Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi, April 2010 Dina Hasonita Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hiperkolesterolemia Pada Remaja SMA di SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Tahun 2009. Xiii+ 103 halaman+ 23 tabel + 6 gambar ABSTRAK Hiperkolesterolemia disebabkan kadar kolesterol melebihi 240 mg/mL dalam darah, dengan tanda dan gejala pada masa awalnya, kolesterol tinggi muncul tanpa gejala apa pun. karena ini screening awal melalui pemeriksaan laboratorium secara rutin lebih baik jika dilakukan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro dan indeks massa tubuh dengan hiperkolesterolemia pada remaja SMA di SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Tahun 2009. Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional, penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 18 Jakarta pada siswa-siswi dengan total sampel 77 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan alat Bantu kuisioner dan dengan mengukur kadar kolesterol total dengan easy touch. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat (frekuensi dan persentase) dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat diketahui bahwa responden yang mengalami kejadian hiperkolesterolemia adalah sebanyak 32,5% sedangkan yang tidak hiperkolesterolemia sebanyak 67,5%, karbohidrat yang dikonsumsi responden yang tidak normal adalah sebanyak 87% sedangkan yang normal adalah 10%, protein yang dikonsumsi responden yang normal adalah sebanyak 74% sedangkan yang tidak normal adalah 26%, lemak yang dikonsumsi responden yang tidak normal adalah 55,8% sedangkan yang normal adalah 44,2%, Indeks massa tubuh responden yang normal adalah sebanyak 50,6% sedangkan yang tidak normal adalah 49,4%, aktivitas fisik responden dengan aktivitas berat adalah sebanyak 87% sedangkan yang aktivitasnya ringan adalah 13%, pengetahuan responden yang baik adalah sebanyak 37,7% sedangkan yang kurang baik adalah sebanyak 62,3%, pendapatan orangtua responden yang rendah adalah sebanyak 31,2% sedangkan pendapatan yang tinggi adalah sebanyak 68,8%. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan bermakna secara statistik terhadap Hiperkolesterolemia adalah variabel pengetahuan (Pvalue 0,027), dan asupan protein (Pvalue 0,013) sedangkan variabel lain diketahui tidak ada hubungan yang bermakna dengan hiperkolesterolemia adalah karbohidrat (Pvalue 0,104), lemak (Pvalue 0,318), indeks massa tubuh (Pvalue 0,418), aktivitas fisik (Pvalue 0,586) dan pendapatan orangtua (Pvalue 0,677). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu diadakan penelitian selanjutnya mengenai Hiperkolesterolemia pada remaja untuk memberikan informasi kepada anak remaja, serta memberikan pengetahuan mengenai hiperkolesterolemia melalui buku¬buku bacaan dan peran UKS untuk mensosialisasikan tentang gaya hidup sehat. Daftar Pustaka : 25 (1982-2009)