Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Skripsi, September 2009 Fredy Riwayando FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SAFETY PADA PEKERJA PEMBORAN DARAT MINYAK DAN GAS BUMI DI RIG 10 PT APEXINDO PRATAMA DUTA, Tbk DAERAH KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009. XIII + 93 Halaman, 22 Tabel, 4 Gambar ABSTRAK Perilaku.safety dalam prosesnya dapat terbentuk dari berbagai macam faktor. Pada saat terjadi kecelakaan, pendapat umum selalu mengarah kepada kesalahan dari segi faktor manusia yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan tersebut. Dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja bertujuan untuk mengamankan suatu sistem kegiatan atau pekerjaan mulai dari input, proses maupun output serta yang terpenting yakni diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja ( well-being ). Oleh karena itu peneliti hendak meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku safety pada pekerja, faktor-faktor yang diteliti antara lain, pengalaman kerja, lingkup pekerjaan, tingkat pendidikan, kepuasan kerja, pelatihan K3, sikap, dan Pengetahuan K3. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat perilaku safety para pekerja di Rig 10, dengan cara melakukan uji hubungan antara variable independen ( pengalaman kerja, lingkup pekerjaan, tingkat pendidikan, kepuasan kerja, pelatihan K3, sikap, dan Pengetahuan K3 ) dengan variabel dependen (perilaku safety). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dimana yang menjadi sampel adalah seluruh pekerja Rig 10 PT Apexindo Pratama Duta, Tbk sejumlah 100 pekerja. Penelitian menggunakan pola analitk. Analitik yaitu untuk mempelajari secara analitik pengaruh faktor-faktor pengalaman kerja, lingkup pekerjaan, tingkat pendidikan, kepuasan kerja, pelatihan K3, sikap, dan pengetahuan K3 serta perilaku safety pada pekerja pemboran darat minyak dan gas bumi dalam satu waktu dan bersifat sesaat. Dalam melakukan pembahasan dan analisis kasus tersebut peneliti menggunakan dua tahap yakni dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat digunakan uji Chi Squre untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen dengan dependen. Hasil penelitian menunjukkan nilai Pvalue = 0,001 pada tingkat pendidikan memiliki hubungan yang dengan perilaku safety pekerja pemboran minyak dan gas bumi. Hal ini dikarenakan pekerja dengan tingkat pendidikannya lebih tinggi ( ≥ SMA ) mampu cepat menilai dan melihat akan suatu bahaya kerja yang berujung pada terciptanya perilaku safety positive yang kuat dibandingkan dengan pekerja yang tingkat pendidikannya rendah ( < SMA ) karena mereka cenderung lambat dalam menilai dan melihat suatu bahaya sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut dapat mempengaruhi dalam pembentukan perilaku safety para pekerja di lingkungan kerja. Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yaitu penekanan dan pemantapan mengenai safety reward dan punishment kepada para pekerjanya, jika terlaksananya safety reward dan punishment dengan baik maka program safety perusahaan dan pembentukan perilaku kerja yang aman akan berjalan dengan baik serta memberikan pelatihan dan pemahaman akan sebuah bahaya pada tiap aktivitas pekerjaan secara berkelanjutan dan tepat sasaran kepada seluruh pekerja Rig 10 yang memiliki pengalaman kerja dibawah 4 tahun ( < 4 tahun ), merasakan ketidakpuasan ditempat kerja, memiliki sikap negative dan memiliki pengetahuan rendah dengan memperhatikan pola pendekatan sosial dan budaya. Daftar Bacaan : 19 Bacaan ( 1980-2009 )