Abstrak
ABSTRAK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAM MASYARAKAT MANAJEMEN ADMINISTRASI KESEHATAN Skripsi, Desember 2010 Irlin Putri Meiliana Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kader Posyandu Dalam Fungsi Penggerakan Dan Penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tajur Kecamatan Ciledug Tahun 2010 xii + 58 halaman, 18 tabel, 1 gambar, 37 Singkatan, 4 lampiran. Di Kota Tangerang posyandu mulai digalakkan melalui program GHS (Gerakan Hidup Sehat) pada tahun 1983. Kemudian diperkuat dengan dikeluarkannya instruksi 3 menteri yaitu Mendagri, Menkes dan kepala BKKBN No. 23 Tahun 1985, No. 214/Menkes/Inst.B/IV/185, dan No. 112/HK-01A/1885 tentang penyelenggaraan posyandu. Hingga tahun 2009, posyandu di wilayah Puskesmas Tajur Kecamatan Ciledug dalam 1 tahun rata-rata 12 x (1 bulan/ 1 x), dengan sasaran rata-rata 50-160 balita per posyandu, dan jumlah posyandu yang ada mencapai 48 posyandu yang tersebar di 4 kelurahan. Namun dari 48 posyandu tersebut hanya 1 posyandu yang sudah mencapai tingkat mandiri. Cakupan per posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tajur berkisar antara 30%-60%. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kader dalam fungsi penggerakkan dan penyuluhan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Tajur. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang bersifat analitik dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster. Pengumpulan data primer diperoleh dari kuesioner. Data sekunder berupa jumlah kader posyandu, jumlah posyandu, sasaran kegiatan yang diperoleh dari Puskesmas Tajur Hasil penelitian menunjukkan dari 70 kader posyandu yang diteliti 78,6% memiliki perilaku yang baik, kader berumur ≥36 tahun (60%,), kader yang mampu dalam menjalan fungsinya 62,9%, pendidikan kader minimal SD yaitu 52,8%, sumber daya yang baik 58,6%, imbalan yang dterima 52,9%, persepsi kader baik65,7%, motivasi kader yang tinggi 68,6%. Dari 7 variabel independent hanya 2 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna yaitu variable kemampuan dan motivasi. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku kader dalam fungsi penggerakkan dan penyuluhan sudah baik. Disarankan untuk meningkatkan kemampuan petugas pelaksana perlu diadakan pelatihan bagi kader agar kemampuan semakin meningkat. Daftar Bacaan = 22 buah (1994-2007)