Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT MANAJEMEN ADMINISTRASI KESEHATAN Skripsi, Oktober 2010 Nova Widianingsih Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Mutu Layanan KB Di Puskesmas Se-Wilayah Kota Tangerang Provinsi Banten Tahun 2010 xviii + 72 halaman, 17 tabel, 2 Bagan, 6 Diagram, 22 singkatan, 6 lampiran. ABSTRAK Tujuan program KB dalam ICPD, 1994 ialah membantu pasangan danindividu untuk menentukan secara bebas, bertanggungjawab tentang jumlah dan jarak antara satu anak dengan anak lainnya. Salah satu masalah dalam pelayanan KB di Di Puskesmas Se wilayah Kota Tangerang yang paling banyak ditemukan kasus pergantian alat KB 19 klien di 6 Puskesmas, 1 klien yang melaporkan kasus kegagalan kontrasepsi, efek samping, dan kekurangan tersediaan alat/cara KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan upaya penyusunan standar mutu layanan program KB yang diberikan oleh bidan, serta untuk mengetahui hubungan antara mutu layanan KB dengan faktor karakteristik bidan (umur, pengetahuan, masa kerja, pelatihan, dan supervisi atau penyeliaan), ketersediaan sarana pelayanan KB, kelengkapan materi KIE, dan konseling. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional bersifat kuantitatif dengan pendekatan analitik. Sampel dalam penelitian ini ialah 8 Puskesmas dengan responden sebanyak 48 bidan yang bertugas sebagai pelaksana layanan KB dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar tilik, kelengkapan sarana pelayanan KB dan kuesioner. Hasil penelitian penilaian dihari kedua menunjukkan dari 48 petugas pelaksana pelayanan KB yang diteliti 56,3% melaksanakan pelayanan KB dengan mutu baik, jumlah bidan yang berusia > 25 tahun (56,3%), bidan yang memiliki pengetahuan baik (58,3%), bidan yang masa kerja > 6 tahun (68,8%), bidan yang pernah mengikuti pelatihan (56,3%), bidan yang pernah menjalani supervise (75,0%), ketersediaan sarana pelayanan KB yang sesuai dengan standar pelayanan KB (62,5%), kelengkapan materi yang lengkap (66,7%) dan pemberian konseling yang kurang baik (68,8%). Dari 8 variabel independen hanya 3 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna yaitu variabel pelatihan, variabel kelengkapan materi KIE, dan konseling. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa mutu layanan KB di Puskesmas Se-Wilayah Kota Tangerang kurangnya informasi dan hubungan interpersonal. Disarankan untuk meningkatkan kemampuan petugas pelaksana perlu diadakan supervisi atau penyeliaan, mengutamakan hak-hak klien KB sesuai indikator mutu layanan KB, dan memperluas ruang lingkup penelitian dengan tidak hanya memfokuskan dari petugas pelayanan KB tetapi juga dari aspek/sudut pandang klien KB sehingga akan lebih lengkap. Daftar Bacaan: 36 (1990-2010)