Abstrak
ABSTRAK Bayi memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan bayinya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh dimasa yang akan datang. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna (Dasuki, 2003). Pijat merupakan terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat merupakan salah satu alternatif sebagai upaya untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, karena pijat bisa dilakukan sendiri oleh orang tua kapan saja, di rumah, dan tidak butuh biaya. Sentuhan atau pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi Metode pemijatan yang biasa dilakukan oleh para ibu muda di Indonesia yakni metode ?I Love U?. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya perilaku ibu dalam melakukan praktik pijat bayi model ?I Love U? di RSIA Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat Tahun 2009. Berdasarkan teori Green penelitian ini mengadopsi variabel dependen yaitu perilaku memijat bayi dan variabel independent.Variabel independen dalam penelitian ini yaitu faktor predisposisi (umur ibu, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, jumlah anak, sikap, dan tradisi), faktor pemungkin (ketersediaan waktu), faktor penguat (anjuran, dan motivasi) ibu dalam melakukan praktik pijat bayi di RSIA Hermina Daan Mogot Jakarta Barat pada Tahun 2009 Penelitian ini, menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan perilaku ibu dalam melakukan praktik pijat bayi. Sedangkan desain yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September s/d Oktober Tahun 2009 di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Daan Mogot. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang berkunjung kepolianak selama bulan September s/d Oktober, sedangkan Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang ibu yang memiliki bayi berusia 0 sampai 12 bulan yang berkunjung kepolianak selama bulan September s/d Oktober Tahun 2009. Pengambilan sampel menggunakan teknik Non probability sampling yaitu Sampling Quota. Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square (X2), dengan signifikasi alpha 0,05. Dari analisis Univariat diketahui bahwa responden yang tidak melakukan praktik pijat bayi yaitu 22 orang responden (22,0%) dan yang tidak melakukan metode ?I Love U? yakni 45 orang responden (45,0%), dari faktor predisposisi (Predisposing Factor) yaitu ibu yang memiliki umur lebih dari 25 tahun (tua) sebanyak 70 orang responden (70,0%),berpendidikan rendah sebanyak 22 orang responden (22,0%),44 orang responden (44,0%) berpengetahuan kurang baik tentang pijat bayi,dan yang bekerja yaitu sebanyak 72 orang responden (72,0%),yang memiliki jumlah anak lebih banyak yaitu 68 orang responden (68,0%),serta yang memiliki sikap negatif tentang tanggapan pijat bayi adalah 47 orang ibu (47,0%), dan responden yang tidak ada tradisi yaitu 43 orang responden (43,0%) %). Sementara dari faktor pemungkin (Enabling Factor) ibu yang tidak melakukan praktik pijat bayi metode ?I love U? adalah ibu yang memiliki ketersediaan waktu yang tidak cukup yaitu 44 orang responden (44,0%). Sedangkan dari faktor penguat (Reinforcing Factor) ibu yang tidak melakukan praktik pijat bayi metode ?I Love U? adalah ibu yang tidak ada anjuran dalam melakukan praktik pijat bayi yaitu 32 orang responden (32,0%), dan ibu yang tidak ada motivasi dalam melakukan praktik pijat bayi yaitu 24 orang ibu (24,0%). Dari hasil analisis Bivariat diketahui bahwa dari sepuluh variabel yang diteliti, ada lima variabel yang berhubungan secara bermakna dengan perilaku ibu dalam melakukan praktik pijat bayi metode ?I Love U? yaitu umur (Pvalue=0,017), pendidikan (Pvalue=0,000), pengetahuan (Pvalue=0,032), tradisi (Pvalue=0,007), dan anjuran (Pvalue=0,021). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna yaitu pekerjaan (Pvalue=0,807), jumlah anak (Pvalue0,079), sikap (Pvalue0,679), ketersediaan waktu (Pvalue=0,658), dan motivasi (Pvalue=0,363). Memperhatikan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan oleh instansi terkait dan para ibu yaitu perlu diupayakan adanya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya berperilaku memijat bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu dan diharapkan perilaku memijat bayi tersebut dilakukan secara turun temurun dalam lingkungan keluarga. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hasil analisis kelima variabel yang membuktikan adanya hubungan dan kelima variabel lainnya yang tidak dapat membuktikan adanya hubungan dalam penelitian ini