Abstrak
ABSTRAK Kesehatan merupakan peranan penting bagi setiap individu, sebagai perawat kita harus dapat menjaga kesehatan serta melindungi diri dari pencegahan penularan penyakit. Tenaga medis terutama perawat yang bekerja 24 jam di rumah sakit merupakan pekerja yang berisiko terhadap penularan penyakit AIDS. Mengingat semakin banyaknya insiden kasus HIV/AIDS yang dirawat di Rumah Sakit, maka kontak petugas medis dengan penderita HIV/AIDS akan semakin meningkat, begitu juga resiko penularan akan semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku perawat dalam pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS di unit penyakit dalam RS MMC Jakarta Selatan tahun 2009 Penelitian ini menggunakan alat untuk mengumpulkan data berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden di rawat inap sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Adapun variabel yang diukur adalah perilaku pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS, yang meliputi karakteristik perawat meliputi yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, masa kerja, dan karakteristik penentu perilaku yaitu pengetahuan, sikap, fasilitas penyediaan APD dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan analisa univariat dan bivariat, populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga perawat di ruang penyakit dalam lantai IV RS MMC Jakarta Selatan yang bekerja aktif setiap harinya, dengan sampel sebanyak 40 orang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perawat yang menjadi responden termasuk dalam perilaku tidak beresiko sebesar 65 % dan yang beresiko sebesar 35 %, responden yang berumur tua sebesar 42.5 % dan yang muda sebesar 57.5 %, responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 92.5 % dan laki-laki sebesar 7.5 %, responden yang sudah menikah sebesar 70 % dan belum menikah sebesar 30 %, responden mempunyai masa kerja lama sebesar 37.5 % dan masa kerja baru sebesar 62.5 %, responden pengetahuan tinggi sebesar 47.5% dan pengetahuan rendah sebesar 52.5 %, responden mempunyai sikap yang kondusif sebesar 55 % dan mempunyai sikap tidak kondusif sebesar 45 %, responden yang menyatakan fasilitas penyediaan APD sudah lengkap dan tidak lengkap sama-sama 50 % dan responden yang menyatakan pengawasan baik sebesar 55 % dan pengawasan buruk sebesar 45 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa Umur (pValue 0.048) dan sikap (pValue 0.014) memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS, sedangkan Jenis Kelamin (pValue 0.950), Status Perkawinan (pValue 0.885), Pendidikan (pValue 0.507), Masa Kerja (pValue 0.123), Pengetahuan (pValue 0.273), Fasilitas (pValue 0.185) dan Pengawasan (pValue 0.257) tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS.