Abstrak
ABSTRAK Penyakit jantung reumatik adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral yang sering mengalami penyempitan atau stenosis. Dalam perkembangan ilmu kedokteran, untuk membuka penyempitan katup mitral yaitu dengan tindakan Komisurotomi Mitral Transvena Perkutan (KMTP). Pada tindakan tersebut dilakukan pula pemantauan hemodinamik. Sekarang ini telah berkembang metode pengukuran hemodinamik secara invasif. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan sistem transduser yang sudah dirangkai kemudian dihubungkan dengan kateter yang sudah dimasukan melalui pembuluh darah menuju jantung untuk mengukur tekanan ruang-ruang jantung dan mengetahui nilai saturasi oksigen. Data dalam karya tulis ilmiah ini didapat dari studi kepustakaan, yaitu mengunakan beberapa sumber bacaan seperti artikel, buku, makalah, jurnal, untuk memperoleh data yang teoritis dan studi kasus dengan mengamati langsung proses tindakan pada Unit Pelayanan Fungsional di RSJPDHK. Dari hasil kajian teori dibandingkan dengan proses pelaksanaan tindakan yang nyata, umumnya prosedur pemantauan sudah dilaksanakan sesuai standar operasional yang berlaku. Namun demikian masih terdapat beberapa perbedaan yang berarti yaitu menentukan titik nol pasien dengan transduser yang seharusnya dengan menggunakan waterpass agar keakuratan nilai hemodinamik menunjukkan gambaran yang sesuai dengan sebenarnya mengenai kondisi pasien. Melihat dari pembahasan tersebut diharapkan teknisi kardiovaskuler lebih menguasai persiapan alat dan merangkai sistem transduser sehingga pada saat tindakan dimulai alat-alat pantau hemodinamik sudah siap digunakan serta harus membiasakan menggunakan waterpass dalam menentukan titik nol pasien sehingga nilai tekanan ruang jantung yang dihasilkan akan lebih akurat.