Abstrak
ABSTRAK Sekar Ayu Sinta Wati : EFEK HEPATOPROTEKTOR FRAKSI ETANOL 70 % HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata L.) MELALUI PENGUKURAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA MENCIT YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) Tanaman obat yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai obat termasuk penyakit hati adalah Herba Ceplukan (Physalis angulata L.). Diduga herba ceplukan mengandung senyawa aktif yang mempunyai efek hepatoprotektor Penelitian ini untuk melihat efektifitas fraksi etanol 70% herba ceplukan sebagai hepatoprotektor melalui pengukuran kadar SGOT dan SGPT. Sebanyak 30 ekor mencit jantan dengan berat badan 20-30 g, umur 7-8 minggu dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal yang hanya diberi aquadest, kelompok II adalah kelompok kontrol negatif yang diberi CCl4 1,5 ml/kg bb dosis tunggal secara oral yang diencerkan dengan minyak zaitun. Kelompok III adalah kontrol positif (pembanding) yang diberi Cursil® dengan dosis 0,104 mg/20 g bb, kelompok IV, V dan VI adalah kelompok yang maisng ? masing diberikan fraksi etanol 70% herba ceplukan dengan dosis 19,365; 96,82; dan 193,65 mg/20 g bb selama 7 hari berturut ? turut, setelah dipuasakan selama 18 jam hewan diberi CCl4 1,5 ml/kg bb dosis tunggal secara oral, 72 jam kemudian diambil darahnya melalui jantung dan diukur kadar SGOT dan SGPT dengan fotometer. Setelah itu dilakukan pembedahan untuk pemeriksaan histologi dan patologi dari hati.. Data yang diperoleh menunjukan presentase aktivitas SGOT kelompok III, IV, V dan VI adalah 65,73; 1,94; 39,82; dan 54,19% sedangkan aktivitas SGPT kelompok III, IV, V, dan VI adalah 66,90; 9,83; 53,78; dan 64,54%. Data aktivitas SGOT dan SGPT dianalisa dengan uji ANAVA satu arah dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil akan menunjukan nilai signifikan < 0,05. Kemudian dilakukan uji Tukey untuk mengetahui pengaruh perlakuan, hasil yang diperoleh menunjukan ada perbedaan bermakna (P<0,05). Pada dosis 19,365 mg/20 bb tidak ada perbedaan dengan kontrol negatif, tetapi menunjukan ada perbedaan bermakna dengan kontrol positif. Pada dosis 96,82 dan 193,65 mg/20 bb ada perbedaan dengan kontrol negatif. Dengan kontrol positif ada perbedaan jika diberi dosis 96,82 mg/20 g bb sedangkan dosis 193,65 mg/20 g bb menunjukan tidak ada perbedaan. Hal ini menunjukan bahwa dengan dosis 96,82 mg/20 g bb sudah dapat memberikan efek hepatoprotektor, pada dosis 193,65/20 g bb yang diberikan menunjukan efek hepatoprotektor yang sama dengan kontrol positif.