Abstrak
Akar pulutan merupakan salah satu dari keanekaragaman gulma, sebagai pengganggu tanaman pokok yang berpotensi sebagai tanaman obat. Akar pulutan digunakan untuk mengobati keputihan. Mengandung zat kimia yaitu: saponin dan flavonoid, yang diduga mempunyai daya kerja sebagai antimikroba. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar dan menggunakan kaca silinder steril (diameter 8,1 mm). Pengujian aktivitas dilakukan pada ekstrak kering etanol yang dimulai dengan konsentrasi 10000, 8000, 6000, 4000, dan 2000 µg/ml. Di peroleh diameter zona yaitu: 6; 5,13; 4,1; 2,46; dan 1,46 mm. Sedangkan pada pembanding Nistatin dimulai dengan konsentrasi 10; 20; 30; 40; dan 50 µg/ml. Di peroleh diameter zona yaitu: 4,66; 5,83; 6,96; 7,56; dan 8,33 mm. Data yang dihasilkan kemudian dihitung dengan persamaan regresi linier. KHM dari ekstrak etanol akar pulutan sebesar 2000 µg/ml. Hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol 70% akar pulutan dan diameter zona hambatan terhadap pertumbuhan khamir Candida albicans ATCC 10231 ditunjukkan dengan persamaan regresi, Y = 0,305 + 5,875.10-4 X. Hubungan antara konsentrasi Nistatin dan diameter zona hambatan terhadap pertumbuhan khamir Candida albicans ATCC 10231 ditunjukkan dengan persamaan regresi, Y = 3,947 + 0,0907 X. Hasil dari kedua persamaan regresi linier diperoleh hubungan antara ekstrak dan pembanding, bahwa ekstrak etanol 70% akar pulutan mempunyai potensi relatif sebesar 0,000261.