Abstrak
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian ke tiga dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia. Stroke adalah gangguan mendadak terhadap fungsi otak, sebagian atau menyeluruh, akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit stroke pada pasien rawat inap di R.S. Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, pada tanggal 17 Februari - 21 Maret 2003. Disain yang digunakan untuk melihat faktor yang berhubungan dengan penyakit stroke adalah disain studi cross sectional (potong lintang), untuk penelitian ini dikumpulkan data primer yang diperoleh dan wawancara langsung kepada pasien dan data sekunder yang diperoleh dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku status pasien di sub. bagian rekam medis. Dalam penelitian ini semua populasi diikutsertakan dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit stroke lebih banyak diderita pada pasien laki-laki (20 %), umur > 40 tahun (35,3 %), pasien yang bependidikan > SMP (17,4 %), pasien yang bekerja (21,2 %), pasien yang hipertensi (22,4 %), hiperkolesterolmia (25 %), hiperglikemia (24,2 %), riwayat penyakit jantung (27 %), penderita yang pernah merokok (20,1 %), tidak berolah raga (20,6 %), dan pasien yang pernah minum alkohol (21,3 %). Dari hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor resiko umur, jenis kelamin, hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperglikemia, riwayat penyakit jantung, merokok, dan olah raga dengan terjadinya penyakit jantung. Dan tidak ada hubungan antara pendidikan dan minum alkohol dengan penyakit stroke. Dilihat berdasarkan OR faktor resiko umur mempunyai resiko 13 kali, hiperkholesterolemia 4 kali, riwayat penyakit jantung 3 kali, hipertensi 2 kali, hiperglikemia 2 kali, pekerjaan 2 kali, merokok 2 kali, jenis kelamin 1,9 kali, dan olah raga 1,9 kali untuk terkena penyakit stroke. Dan hasil penelitian ini disarankan untuk mengendalikan dan mencegah meningkatnya penyakit stroke, dengan cara memberikan penyuluhan kepada pasien yang akan pulang dari keperawatan oleh petugas.medis ataupun paramedis.