Abstrak
Angka kematian bayi di kabupaten Tangerang cukup tinggi 65 bayi dan salah satu penyebab kematian tersebut salah satunya karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 9 persen (www. Kompas. corn, 17 Juri,2002).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang pada waktu lahir beratnya kurang dari 2500 gram (Depkes,1994 : 13), sedangkan kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Umum Tangerang sebanyak 560 (pasien rujukan dan tidak rujukan) data ini cukup besar karena dikarenakan Rumah Sakit Umum Tangerang merupakan rumah sakit rujukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Tangerang tahun 2002.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan disain cross sectional (potong lintang) menggunakan data sekunder dari bagian rekam medik ruang kebidanan RSU Tangerang, dengan sampel 241 dari populasi 645 bayi yang dilahirkan di ruang rawat inap perinatologi, dengan cara melihat status medik ibu yang melahirkan di RSU Tangerang tahun 2002.
Variabel dependen adalah kejadian BBLR, sedangkan variabel independen meliputi faktor ibu (umur, pekerjaan, paritas, usia keha.milan, riwayat penyakit) dan faktor janin (jenis kelamin dan kehamilan ganda (bayi kembar).
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermakna antara usia kehamilan ibu dengan kejadian BBLR p value 0,000 dan kehamilan ganda (bayi kembar) dengan kejadian BBLR dengan p value 0,000.
Sedangkan hasil penelitian tidak menemukan adanya hubungan antara umur ibu, pekerjaan, paritas, usia kehamilan, riwayat penyakit dan jenis kelamin bayi dengan kejadian BBLR di RSU Tangerang.
Agar kejadian BBLR dapat ditekan, saran peneliti adalah perlu ditingkatkan mengenai penyuluhan mengenai kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi kepada khususnya kepada ibu hamil, ibu yang belum hamil dan umumnya kepada masyarakat, Sehingga kejadian.BBLR bisa ditekan sekecil mungkin.