Abstrak
Amilum jagung adalah amilum yang berasal dari tanaman Zea mays, L dari famili Poaceae, yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam tablet. Proses penghancuran yang sangat baik dari amilum jagung disebabkan oleh absorpsi air yang cepat ke dalam tablet diikuti dengan pengembangan partikel amilum jagung sampai 200 - 300% sehingga memutuskan ikatan antar partikel di dalam tablet tersebut.
Etambutol HC1 merupakan senyawa bakteri ostatik yang digunakan sebagai penunjang pengobatan tuberkulosis yang diabsorpsi di dalam usus. Salah satu evaluasi dalam sediaan tablet adalah disolusi dimana disolusi merupakan.proses suatu zat padat memasuki pelarut untuk menghasilkan suatu larutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan amilum jagung untuk memberikan hasil yang lebih baik terhadap efisiensi disolusi tablet etambutol granulasi basah. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi amilum jagung 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%.
Tablet yang dibuat kemudian dievaluasi secara fisik meliputi organoleptis, diameter, tebal, kekerasan, keregasan serta evaluasi kimia meliputi penetapan kadar. Di samping itu juga dilakukan uji disolusi dan dihitung efisiensi disolusi 45 menit (ED45).
Adapun nilai efisiensi disolusi 45 menit (ED45) formula 1 sampai formula 5 adalah 76,13%, 81,76%, 87,53%, 83,03%, 84,04%.
Dari hasil uji ANAVA satu arah ED45 (%) diperoleh nilai F hitung 14312 dan F tabel 3,4780, maka dari itu terdapat perbedaan bermakna antara formula.