Abstrak
Skripsi ini mengangkat perrnasalahan tentang foto-foto SBY di suratkabar Kompas dan Media Indonesia. DaIam penelitian ini masalah penelitian adalah bagaimana makna-makna foto SBY dalam harian Kompas dan harian Media Indonesia berdasarkan analisis semiotik signiflkasi. Sedangkan tujuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna-makna foto SBY dalam harian Kompas dan Media Indonesia berdasarkan analisis semiotik signifikasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik signifikasi model Roland Barthes dengan analisis interpretatif yang deskriptif kuaiitatif. Dari basil analisis semiotik signifikasi pada foto-foto SBY dalam suratkabar Kompas dan Media Indonesia diperoleh basil penelitian sebagai berikut: Dad analisis semiotik diperoleh basil penelitian adanya perbedaan dan persamaan antara Kompas dan Media Indonesia dalam menampilkan sosok SBY. Makna-makna dari foto SBY dari makna denotasi yang muncul di harian Kompas adalah ketika SBY berpidato dengan mengenakan kemeja batik dan sisiran rambut dengan belahan pinggir, menampilkan SBY sedang melakukan pidatonya. Lain dengan Media Indonesia menampilkan SBY lama disaat pidato tapi dengan moment yang berbeda yaitu ketika SBY berbicara dengan Jusuf Kalla. Persamaan makna Konotasi yang muncul dari kedua media tersebut adalah menampilkan SBY sebagai seorang pemimpin yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal ini didominasi dengan caranya berpakaian dalam situasi-situasi formal kenegaraan. SBY cenderung lebih sering menggunakan kemeja dengan motif batik yang melambangkan kebudayaan bangsa kite dibandingkan dengan mengenakan jas lengkap dengan dasinya. Hal ini juga menunjukkan kesederhanaan SBY sebagai pemimpin. Mitos yang muncul terhadap foto-foto SBY di harian Kompas dan Media Indonesia adalah mitos nasionalisme yaitu dari cara berpakaian, gays beliau menyisir rambut, berbicara ketika berpidato. Selain itu SBY menunjukkan sifat wibawa, keseriusan, semangatnya yang tinggi dengan diikuti gerakan tubuh. Dalam penelitian ini analisis konteksnya dengan menggunakan pendekatan analisis hegemoni media dan pendekatan ideologi media. Dengan tampilan foto berita di harian Media Indonesia berusaha untuk menjadi wacana tandingan bagi suratkabar lain yang lebih condong kepada pemerintah. Ideologi kepentingan umum ditunjukkan oleh Media Indonesia. Sedangkan Kompas berideologi kapitalis yaitu dengan memanfaatkan hegemoni media yang dimilikinya untuk berpihak pads penguasa.