Abstrak
Salah satu kegiatan Humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan hubungan pars (press relations atau media relations) yakni membina hubungan balk dengan kalangan pars yang mengelola media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (TV dan radio). Membina hubungan media dan pars (media and press relations) merupakan bagian dad fungsi humas, khususnya sebagai alai pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi tentang berbagai kegiatan program kerja atau demi. kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik sebagai sasarannya. Karena peranan hubungan media dan pars dalam kehumasan tersebut dapat sebagai saluran (channel) dalam rangka penyampaian pesan, upaya peningkatan pengenalan dan informasi dari pihak publikasi humas merupakan prioritas utama, dikarenakan salah satu fungsi pets adalah memiliki kekuatan .sebagai permbentuan opini (power of opinion) yang sangat efektif. Kegiatan-kegiatan press relations yang dilakukan di Departemen Agama adalah: Konferensi pars, press tour, wawancara pars, press relations, press receptions. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui persepsi wartawan terhadap press relations yang ada di Departemen Agama RI dan untuk mengetahui apakah jenis kelamin, tingkat pendidikan dan usia dapat menyebabkan perbedaan persepsi wartawan terhadap press relations di Departemen Agama RI. Janis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi-nya wartawan koordinatoriat Departemen Agama RI, sampel-nya 30 orang wartawan Departemen Agama RI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan dan menganalisis secara kuantitatif. Data di uji menggunakan uji T-Test dan Anova. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa: perepsi wartawan terhadap press relations di Departemen Agama cenderung netral. Di kalangan wartawan Departemen Agama persepsi negatif lebih dominan daripada persepsi positif terhadap aktivitas press relations di Departemen Agama RI.