Abstrak
Pemberian ASI eksklusif di Prop. Jawa Barat masih sangat rendah dibandingkan dengan daerah lainnva di Pulau Jawa. Di Bogor sendiri belum pernah diadakan penelitian mengenai pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui hubungan antara faktor-faktor predisposisi, enabling dan reinforcing dengan pemberian ASI Eksklusif. Jenis penelitian ini adalah diskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rancangan/desain cross sectional. Adapun data diperoleh dengan bantuan alat kuesioner dengan metode wawancara yang dijadikan sebagai sumber data primer yaitu mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui informasi lain yang diperoleh dari petugas kesehatan untuk kelengkapan data. Sampel diambil dengan cara consucutive sampling yaitu sesuai dengan jumlah sampel yang diperlukan dan dalam kurun waktu tertentu melalui rumus estimasi proporsi yaitu ibu yang melahirkan pada bulan Maret-November tahun 2002 atau dengan kata lain ibu menyusui dengan usia bayi 4 sampai dengan 12 bulan. Variabel dependen adalah pemberian ASI Eksklusif dan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya di wilayah kerja Puskesmas Parung yaitu sebesar 46,7 %. Sedangkan variabel independen adalah faktor predisposisi (predisposising) yang meliputi umur, paritas, pendidikan, status pekerjaan, pengetahuan dan sikap, faktor pendukung (enabling) meliputi fasilitas kesehatan dan kemampuan petugas kesehatan sedangkan untuk faktor pendorong (reinforcing) meliputi dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga/masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara umur ibu (p value= 0,011), pendidikan ibu (p value= 0,020), status pekerjaan ibu (p value= 0,002), pengetahuan ibu (p value= 0,000) dan kemampuan petugas kesehatan (p value= 0,0348) dengan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan variabel paritas (p value= 0,528), sikap (p value= 0,265), fasilitas kesehatan (p value= 0,515), dukunga petugas kesehatan (p value= 0,093) dan dukungan keluarga/masyarakat (p vahue= 0,057) tidak menujukkan hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI Eksklusif. Agar prilaku ibu untuk memberikan ASI eksklusif semakin meningkat di wilayah Parung Bogor maka diperlukan usaha-usaha baik dari pemerintah atau petugas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan berlanjut dan binaan untuk para leader serta para bidan yang bersangkutan.