Abstrak
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tanaman yang banyak digunakan adalah mahkota dewa yang sebagai antidiabetes. Tetapi untuk menjamin keabsahan khasiat perlu diadakan penelitian sehingga obat-obatan tradisional dapat berkembang dan dapat dipertanggung jawabkan. Telah dilakukan penelitian uji antidiabetes dari ekstrak buah mahkota dewa terhadap tikus putih yang diinduksi aloksan monohidrat dengan dosis 100 mg/ Kg BB. Ekstrak buah mahkota dewa diperoleh dari proses meserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak tersebut kemudian diuapkan dengan rotary evaporator menghasilkan ekstrak kental buah mahkota dewa. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus jantan putih galur Swiss Webster dengan berat 175-185 g yang telah dibuat diabetes. Dari 30 ekor tersebut dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif menggunakan metformin HCl dengan dosis 45 mg/kg BB, kelompok kontrol negatif yang diinduksi tanpa diberi bahan uji, kelompok dosis 45 mg/kg BB, 90 mg/kg BB dan 355 mg/kg BB dan kelompok kontrol normal. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan pada hari ke 3, 7 dan 14 setelah induksi. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa adalah glukosa test. Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Data yang diperoleh adalah persentase penurunan kadar glukosa darah tikus, yang kemudian diolah menggunakan anova satu arah dan kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan. Dari hasil uji anova menunjukkan adanya perbedaan bermakna (α ≤ 0,05) dan dari hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ketiga dosis bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif memiliki perbedaan secara bermakna (α ≤ 0,05). Dari hasil persentase penurunan kadar glukosa darah pada hari ke 7, kelompok kontrol positif sebesar 23,85 % dan hari ke 14 sebesar 24,91 %. Pada dosis 45 mg/Kg BB hasil presentase hari ke 7 sebesar 11,06 % dan hari ke 14 sebesar 12,35 %. Pada dosis 90 mg/ Kg BB pada hari ke 7 sebesar 3,55 % dan pada hari ke 14 sebesar 5,48 %. Untuk dosis 355 mg/ Kg BB hari ke 7 sebesar 7,05 % dan pada hari ke 14 sebesar 2,66 %.