Abstrak
Pengelolaan obat berbeda dengan produk lainnya, dalam penyimpanan mempunyai cara-cara bebeda, seperti obat yang harus disimpan dalam suhu tertentu, yang mempunyai masa kadaluarsa pendek dan lain-lain, untuk itu diperlukan pelaksanaan penyimpanan yang baik yang ditunjang oleh faktor tenaga, sarana, formulir dan prosedur. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui pelaksanaan penyimpanan obat di Instalasi Logistik Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok, Tahun 2002. Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan penyimpanan obat dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok pada bulan November dan Desember 2002. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyimpanan obat di Instalasi Logistik Farmasi rumah sakit Tugu Ibu belum seluruhnya sesuai peraturan yang berlaku dengan buku Petunjuk/Pedoman Pengelolaan Gudang Departemen Kesehatan tentang prinsip FIFO yang belum diterapkan, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia masih kurang kondisi gudang yang kurang luas dan alat penunjang yang tidak tersedia. Dan hasil penelitian, penulis menyarankan agar instalasi logistik farmasi RS Tugu Ibu menjalankan prinsip FIFO (first in first out), menambah jumlah tenaga kerjanya, memperluas gudang, menyediakan alat penunjang dan memberikan pelatihan keterampilan khususnya untuk tenaga gudang obat. Jadi sangat diharapkan agar instalasi logistik farmasi rumah sakit Tugu Ibu agar dapat menyesuaikan dengan peraturan pengelolaan gudang Departemen Kesehatan