Abstrak
Dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.9831Menkes/SKIX/1992 Layanan Kesehatan Jakarta PT.Pertamina Bina Medika sebagai salah satu usaha pelayanan kesehatan yang memberikan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Dalam pelaksanaan kesehariannya tentunya tidak lepas dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang didalamnya merupakan kombinasi dari manusia, hardware, software dan jaringan komunikasi dan kumpulan data didalam organisasi. Layanan Kesehatan Jakarta PT.Pertamina Bina Medika merupakan salah satu unit usaha dibawah PT.Pertamina Bina Medika yang dalam suasana kompetitif berusaha untuk dapat mempertahankan keberadaannya salah satunya dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen tersebut. Sistem Informasi Manajemen didukung oleh sistem-sistem yang lain, salah satunya Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit yang didalamnya terdapat manajemen piutang (proses billing). Berdasarkan pengamatan pendahuluan tentang proses billing membutuhkan waktu 1,5 - 2 bulan dan masih banyaknya cara pembayaran non cash yang hampir mencapal 97% bila dibandingkan dengan pembayaran cash 3% maka perlu diadakan penelitian tentang penatalaksanaan manajemen piutang. Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Juli 2003. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui peranan Sistem Informasi Manajemen di Layanan Kesehatan Jakarta PT.Pertamina Bina Medika yang telah ada dalam menunjang pelaksanaan fungsi fungsi billing. Penelitian yang dilakukan pada skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatit deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari wawancara mendalam dengan petugas yang terkait dan data skunder hasil dari pengamatan dakumen-dokumen yang berhubungan dengan penatalaksanaan piutang (billing). Hasil penelitian memperlihatkan belum adanya sistem informasi yang terpadu untuk memudahkan lalulintas data antara Layanan Kesehatan Jakarta PT.Pertamina Bina Medika dengan masing-masing unit layanan yang tersebar se-Jabotabek. Kualitas sumber daya manusia sudah mencukupi untuk sistem yang ada namun dari segi kuantitas masih kurang. Kurangnya validitas data pasien akan berpengaruh terhadap proses billing.