Abstrak
Telah dilakukan penelitian disintegrasi Loperamid dalam tablet yang dibuat dengan memvariasikan polivinilpirolidon sebagai pengikat dengan konsentrasi 1% sampai 5%. Loperamid adalah derivat difenoksilat yang banyak digunakan dalam pengobatan diare baik diare akut maupun diare kronik. Loperamid merupakan zat aktif yang memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 225°C sehingga dapat dibuat secara granulasi basah. Pendapat secara umum dapat diterima mengatakan bahwa obat harus berada dalam bentuk larutan agar segera siap diabsorbsi. Bagi tablet langkah penting pertama sebelum melarut adalah pecahnya tablet menjadi partikel-partikel kecil atau granul, langkah ini disebut disintegrasi. Uji disintegrasi Loperamid dalam tablet dilakukan dengan alat disintegration tester, nilai rata-rata kecepatan disintegrasi formula 1 sampai dengan 5 masing-masing adalah 100.17 detik, 152.67 detik, 182.33 detik, 219.33 detik dan 295.33 detik. Tablet yang dibuat dievaluasi secara fisik meliputi organoleptis, diameter, tebal, kekerasan, keregasan, dan kecepatan disintegrasi. Evaluasi kimia yang dilakukan adalah penetapan kadar dan keseragaman kandungan. Dari kecepatan disintegrasi tablet Loperamid dianalisa dengan menggunakan ANAVA satu arah untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antar formula. Dan hasil ANAVA satu arah diperoleh F tabel 2.76 dan F hitung 222.98, sehingga terlihat adanya perbedaan bermakna antar formula. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan polivinilpirolidon dapat menurunkan kecepatan disintegrasi tablet Loperamid yang dibuat dengan metode granulasi basah.