Abstrak
Banyak pengeiola Rumah Sakit telah melaksanakan kegiatan pemasaran walaupun belum didasari dengan manajemen pemasaran yang benar_ sehingga hasilnya belum optimal. Sehingga fungsi dan pet-an sebuah Rumah Sakit belum dapat diniktnati oleh masyarakat luas. Dui analisis situasi, Rumah Sakit Pelni Petamburan mempunyai beberapa kelebihan dan peluang yang dapat dioptimalkan, serta terdapat pula kelemahan dan ancaman vane dapat diatasi dengan meiihat strategi pemasaran vane ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kegiatan pemasaran apa raja yang telah dilaksanakan, kemudian diusulkan perbaikan-perbaikan penerapan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan Rumah Sakit terutama strategi pemasaran Rawwat Jalan. Metode penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan disain cross sectional."'Waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober, selama 1 minggu untuk wawancara dengan pasien_ dan 1 minggu untuk wawancara dengan kar,'awan Rumah Sakit Pelni, dengan jumlah sampel 107 prang pasien dan 5 prang karvawan. Proses analisis dilakukan dengan teknik kuantitatif dan kualitataiE Responder penelitiannya adalah pasien, kepala bagian pemasaran, kepala kepegawaian, kepala Rawat Jalan, kepala keuangan, kepala humas. Manalemen pemasaran Rumah Sakit Pelni, daiam pengamatan penulis selan3a meiakukan kegiatan pengamatan beberapa waktu, terdapat beberapa kendala diantaranya sunber daya manusia yang masih kurang, dalain hal ini hanya ditangani oleh seorang staf, sehingga ada beberapa program pemasaran yang tidak efektif dilaksanakan. Padahal lingkup kerja bidang pemasaran begitu luas, tepat berada di bawah pimpinan direksi Rumah Sakit Pelni. Dengan demikian perlunya diadakan penambahan tenaga kerja Baru di bagian pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan dengan analisis SWOT, yaitu strategi (S) menggunakan kekuatan, strategi (W) mengatasi kelemahan, strategi (0) inemenfaatkan peluang, strategi (T) menghindari ancaman. Sebagian besar responden mengatakan bahwa kekuatan terbesar dari Rumah Sakit Pelni adalah mempunyai dokter ahli yang banyak dan berpengalaman, mempunyai produk unggulan, dan letaknya yang sangat strategis. Sementara untuk kelemahan dari RS Pelni adalah tidak mempunyai alat medis MRI, tidak ada pemasangan billboard, dan papan nama RS Pelni Petamburan tidak jelas terlihat oleh umum, peluangnya mempunyai kerjasama yang balk dan banyak dengan perusahaan-perusahaan, dan mempunyai kekeuatan yang banyak. Ancaman yang ada karena banyaknya RS yang ada di Jakarta Balm! yang merupakan pesaing bagi RS Pelni. Berdasarkan simpulan di atas penulis menyarankan agar RS Pelni dapat terus menjadikan analisis SWOT sebagai acuan untuk melihat perkembangan dalam menentukan pangsa pasar. Dan dengan dilaksanakan strategi pemasaran ini, diharapkan jumIah kunjungan pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Pelni Petamburan akan meningkat, sehingga akan menambah masukanabagi Rumah Sakit.