Abstrak
Penderita Gagal Ginjal Kronik yang sudah dalam tahap terminal (endstage) atau disebut juga Gaga! Terminal (GGT) dimana untuk mempertahankan kehidupannya hanya dapat diatasi dengan pengobatan dialisis atau cangkok ginjal. Menurut data dari PT. Askes pads tahun 1999 diperkirakan di Indonesia sekitar 40.000 orang yang menderita GGT yang hares mendapat pengobatan dialisis. Fasilitas dialisis belum rata ada disemua rumah sakit, terbanyak masih ada dikotakota besar, sehingga belum semua penderita GGT dapat terlayani. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita GGT dalam menjalankan pengobatan cud darah secara khusus faktor-faktor yang diteliti adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat yang menyebabkan penderita GGT patch dan tidak patch terhadap pengobatan cuci darah._ Disain penelitian yang dilaksanakan adalah survey deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden adalah semua penderita yang sedang menjalankan pengobatan cuci darah di unit haemodialisis Yayasan Sarana Kasih Rumah Sakit Puri Cinere. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara path saat penderita sedang menjalankan cud darah. Sedangkan pengolahan data dilakukan secara bertahap yaitu editing data, koding data dan analisa data dengan komputerisasi. Dari penelitian ini peroleh hasil hubungan yang tidak bermakna untuk semua faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuahan penderita GGT dalam menjalankan cuci darah. Dari segi biaya dapat diasumsikan semsetinya cukup berpengaruh terhadap perilaku pengobatan, walaupun dalam penelitian ini diperoleh basil yang tidak bermakna_ Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa perubahan perilaku lama ke bare yaitu mematuhi segala peraturan pengobatan yang harus dijalani sepanjang hidupnya sangat mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor lain diluar faktor-faktor yang diteliti.