Abstrak
Kemajuan ilmu pengetahuan salah satunya adalah pemanfaatan obat tradisional. Untuk memperoleh simplisia obat yang berkualitas, proses produksi obat mulai dari penanaman, pemeliharaan, penanganan pascapanen dan produksi harus dilakukan dengan tepat. Penanganan pascapanen dimaksudkan untuk memperoleh simplisia yang memenuhi syarat sebagai bahan baku obat tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tanin total dalam ekstrak daun Jambu Mede (Anacardium occidentale Linn.) dari perbedaan waktu pengeringan secara diangin-anginkan di dalam ruangan pada suhu kamar.
Simplisia didapatkan dari perkebunan Balai Penelitian Tumbuhan Rempah dan Obat (BALITRO) Cimanggu, Bogor. Sebelum di ekstraksi sampel terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan mutu simplisia Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan berdasarkan metode umum yang tercantum dalam Materia Medika Indonesia. Pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan susut pengeringan dari hari ke-0 sampai hari ke-8 berturut-turut.
Ekstrak dibuat dengan cara penggodogan serbuk simplisia menggunakan pelarut air : etanol 96 % (1:1), selama ± 2 jam pada suhu 70°C, yang kemudian dikeringkan hingga menjadi ekstrak kering. Dari ekstrak kering yang didapatkan ditentukan kadar taninnya. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar tanin total adalah metode kolorimetri dengan menggunakan Spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan susut pengeringan hari ke-0 didapat kadar air 28,80 %, hari ke-2 = 24,28 %, hari ke-4 =19,89, hari ke-6 = 13,82 %, hari ke-8 = 7,6%. Penetapan kadar tanin total daun Jambu Mede diperoleh kadar tanin total pada hari ke-0 = 11,391 %, hari ke-2 = 11,4243 %, hari ke-4 = 11,7997 %, hari ke-6
13,865 %, hari ke-8 = 13,952 %.
Hasil uji ANAVA menunjukkan adanya perbedaan pada tingkat perlakuan uji, sedangkan pada uji Tukey adanya perbedaan bermakna antara kadar tanin total hari ke-0 dengan hari ke-6 dan 8 dan tidak ada perbedaan yang bermakna kadar tanin total hari ke-0 dengan hari ke-2 dan hari ke-4.
Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu pengeringan dengan cara diangin-anginkan pada suhu kamar maka mempengaruhi kadar tanin total dalam ekstrak daun Jambu Mede.