Abstrak
Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia. Pada tahun 1968-1980 kematian yang disebabkan oleh kanker sebanyak 19% dari penduduk dunia, bahkan tercatat setiap tahunya jumlah penderita kanker baru di dunia sebanyak 6,3 juta jiwa. Sifat umum dari kanker adalah pertumbuhan sel yang berlebihan dan prinsip total kematian sel ini sangat penting dalam keberhasilan terapi keganasan sel kanker. Apoptosis memiliki prinsip kerja yang sama yaitu dengan memprogram kematian sel sehingga pertumbuhan sel yang tidak normal dapat dikendalikan oleh adanya uji apoptosis sel. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui skrining awal hasil pemurnian ekstrak terhadap modulasi apoptosis sel Saccharomyces cereviceae BJ3505. Telah dilakukan penelitian terhadap bawang putih (.Allium sativum Linn.) yang diperoleh dari pasar Bogor, Jawa Barat (BPB) dan bawang putih yang diperoleh dari daerah vulkanik gunung Rinjani, Lombok (BPR). Ekstraksi terhadap bawang putih dilakukan dengan menggunakan metode maserasi, dengan pelarut air dan etanol 70 %. Dari data-data yang diperoleh laju pertumbuhan hidup media fermentasi glukosa pada pengukuran spektrofotometer panjang gelombang 600 nm ekstrak air bawang putih dapat memacu apoptosis karena penambahan sumber karbon glukosa dapat menyebabkan pembentukan ROS dan bersifat memacu apoptosis. Pada media fermentasi etanol penambahan sumber karbon etanol dapat meredam pengaruh ROS dan bersifat menghambat apoptosis. Pada persentase apoptosis dengan uji frekuensi petit yang dilakukan pada waktu jam ke 5 dan jam ke 24. Ekstrak air BPB lebih tinggi yaitu pada jam ke 5 sebesar 30,53% dan jam ke sebesar 24 15,49% dibandingkan ekstrak air BPR jam ke 5 sebesar 24,21% dan jam ke 24 sebesar 9,57%. Pada ekstrak etanol 70% persentase apoptosis ekstrak etanol BPR lebih tinggi sebesar waktu jam ke 5 sebesar 29,52% dan jam ke 24 sebesar 25,30% dan BPB jam ke 5 sebesar 22,16 dan jam ke 24 sebesar 15,69%. Ekstrak etanol 70% bawang putih gunung Rinjani menunjukan keaktifanya dalam memodulator apoptosis sel Saccharomyces cereveceae yang lebih baik bila dibandingkan dengan pada kedua ekstrak. Hal ini dapat dilihat pada tingkat frekuensi sel petit yang dihasilkanya dan dapat digunakan sebagai obat antikanker. Bawang putih dari daerah vulkanik gunung Rinjani dapat dikonsumsi langsung sebagai pencegah terjadinya kanker lebih lanjut.