Abstrak
Kapasitas penetralan asam merupakan salah satu parameter efektivitas suatu sediaan antasida. Secara teoritis, nilai kapasitas penetralan asam suatu sediaan suspensi antasida dipengaruhi oleh sifat zat aktif, ukuran partikel, metode formulasi serta jenis zat pensuspensi yang digunakan.
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan apakah penggunaan bentonit dan CMC dalam beberapa konsentrasi mempengaruhi kapasitas penetralan asam suspensi antasida.
Penelitian ini dilakukan menggunakan 9 formula uji. Tiga formula mengandung bentonit dengan konsentrasi masing-masing 1%, 3%, 5%. Dua formula mengandung CMC dengan konsentrasi 0,5%. 1%. Satu formula mengandung kombinasi dari CMC 0,5% dan bentonit 1%. Satu formula mengandung kombinasi dari bentonit 1% dan CMC 1%. Satu formula mengandung kombinasi dari bentonit 3% dan CMC 0,5%. Satu formula mengandung kombinasi dari bentonit 1% dan CMC 0,5%. Satu formula mengandung kombinasi dari bentonit 5% dan CMC 1%.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa formula II ( bentonit 3% ) memiliki kapasitas penetralan asam terbesar yaitu 13,38 ± 0,60 mEq. Formula IV ( CMC 0,5%) memiliki kapasitas penetralan asam terkecil sebesar 11,05 f 0,96 mEq. Perbedaan konsentrasi bentonit dan CMC sebagai zat pensuspensi mempengaruhi Kapasitas penetralan asam, mulai kerja dan lama kerja