Abstrak
Telah dilakukan penelitian menggunakan serbuk cacing tanah (Lumbricus rubellus) secara oral terhadap penurunan suhu tubuh tikus putih jantan galur Sparaque dawley yang telah didemamkan dengan vaksin DPT sebagai obat alternatif pengganti parasetamol. Secara empiris, cacing tanah telah digunakan sebagai obat penurun demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah serbuk cacing tanah mempunyai efek sebagai obat antipiretik. Penelitian ini dilakukan terhadap 5 kelompok hewan percobaan. Kelompok I (kontrol negatif) diberikan CMC 1% 10 ml / kg BB, kelompok II diberikan serbuk cacing tanah dengan dosis 94.5 mg / 200 g BB, kelompok III diberikan serbuk racing tanah dengan dosis 189 mg / 200 g BB, kelompok IV diberikan serbuk cacing tanah dengan dosis 378 mg / 200 g BB dan kelompok V (kontrol positif) diberikan parasetamol dengan dosis 9 mg / 200 g BB. Dari hasil penelitian didapatkan penurunan suhu yang mencapai batas normal untuk kelompok II diperoleh pada menit ke 300 (37,18 °C), kelompok III pada menit ke 210 (36,92 °C), kelompok IV pada menit ke 180 (36.94 °C) dan kelompok V pada menit ke150(37,18°C). Hasil uji statistik anova dan kruskal wallis menunjukan p<0,05 atau terdapat perbedaan bermakna dari masing-masing kelompok. Dari uji perbandingan berganda diketahui pada menit 150 kelompok III dan IV tidak berbeda dengan kelompok V, menit 180 kelompok IV tidak berbeda dengan kelompok V, menit 210 kelompok III dan IV tidak berbeda dengan kelompok V, menit 240 kelompok III dan IV tidak berbeda dengan kelompok V, menit 270 kelompok III dan IV tidak berbeda dengan kelompok V, menit 300 kelompok IV tidak berbeda dengan kelompok V . Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa serbuk cacing tanah dapat menurunkan demam pada tikus putih yang didemamkan menggunakan vaksin DPT pada dosis 378 mg / 200 g BB ini menunjukan bahwa serbuk cacing tanah bisa digunakan sebagai antipiretik.