Abstrak
Mikrokristalin selulosa digunakan sebagai bahan pengisi, pengikat dan sekaligus penghancur dalam formulasi tablet kempa langsung. Gliseril guaiakolat adalah derivat guaiakol yang banyak digunakan sebagai ekspektoran dalam bermacam-macam sediaan batuk populer. Gliseril guaiakolat merupakan zat aktif yang peka terhadap panas, karena memiliki suhu lebur yang rendah, sehingga pada sediaan tablet dibuat secara kempa langsung. Efektifitas suatu sediaan tablet dalam melepaskan zat aktif tergantung pada laju disintegrasi, deagregasi dan disolusinya. Dari ketiga proses tersebut, disolusi merupakan proses yang biasanya lebih penting agar obat dapat diabsorpsi sistemik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi mikrokristalin selulosa terhadap disolusi tablet gliseril guaiakolat yang dibuat dengan metode kempa langsung. Pada penelitian ini konsentrasi mikrokristalin selulosa yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Tablet yang dibuat kemudian dievaluasi secara fisik meliputi organoleptis, diameter, tebal, kekerasan, keregasan serta evaluasi kimia meliputi penetapan kadar. Di samping itu juga dilakukan uji disolusi untuk dibuat profil disolusinya dan dihitung efisiensi disolusi 45 menit (ED45). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi mikrokristalin selulosa menghasilkan tablet gliseril guaiakolat dengan evaluasi fisik (keregasan) yang semakin baik. Nilai ED45 Fl, F2, F3, F4, dan F5 adalah 91,99%, 92,89%, 92,77%, 92,74%, 93,20%. Dari hasil uji ANAVA satu arah ED45 (P 0,05) diperoleh F hitung 3,007 dan F tabel 3,480, sehingga terlihat tidak adanya perbedaan bermakna antar formula. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan mikrokristalin selulosa tidak meningkatkan efisiensi disolusi tablet gliseril guaiakolat yang dibuat dengan metode kempa langsung.