Abstrak
Primojel atau sodium starch glikolat ( SSG ) merupakan penghancur liar yang biasa digunakan dalam formulasi tablet. Konsentrasi primojel sebagai penghancur adalah sekitar 2 - 8 % terhadap berat total tablet. Proses disintegrasi yang sangat baik dari primojel disebabkan oleh absorbsi air yang cepat kedalam tablet diikuti dengan pengembangan partikel primojel sampai 200 - 300 % sehingga memutuskan ikatan antar partikel didalam tablet tersebut. Amoksisilin merupakan antibiotik yang memiliki spektrum luas, memiliki sifat alir yang kurang baik, sehingga dapat dibuat dengan cara granulasi basah. Pemilihan metode granulasi basah dimaksudkan untuk memperbaiki sifat alir serbuk. Disolusi merupakan salah satu evaluasi kimia pada pembuatan tablet, disolusi merupakan proses pelepasan zat aktif dari sediaan dalam medium tubuh. Telah dilakukan penelitian disolusi in vitro tablet amoksisilin yang dibuat dengan metode granulasi basah dengan variasi primojel 1, 2, 3, 4 dan 5 %. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula tablet dengan konsentrasi primojel optimum yang akan menghasilhan profil disolusi terbaik. Data uji disolusi dihitung dengan konsep Efisiensi Disolusi sampai waktu 90 menit (ED90). Analisis yang digunakan adalah ANAVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji t untuk formula tablet uji dengan taraf kepercayaan 95.%. Dari hasil uji ANAVA satu arah ED90 dengan 3 replikasi uji disolusi didapat F-hitung 6.72 lebih besar dari F-Tabel 3.48 dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna antar formula tablet uji, dilihat dari hasil Tabel multiple comparisons ada perbedaan antara Fl dengan F3, F2 dengan F3 dan F3 dengan F5. Didapat data ED90 untuk Fl, F2, F3. F4 dan F5 berturut - turut adalah 77,58 %, 77,90 %, 84,39 %, 82,79 % dan 76,88 %. Dilihat dari ED90 tersebut, formula 3 memiliki ED90 yang paling besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa formula 3 dengan primojel 3 % merupakan formula terbaik.