Abstrak
Nyamuk merupakan vektor (penular) penyakit-penyakit berbahaya bagi manusia, misalnya demam berdarah. Demam berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Obat antivirus dengue ataupun vaksin demam berdarah sampai saat ini belum ditemukan sehingga pancegahan dan penanggulangannya sangat bergantung pada pengendalian vektornya yaitu Aedes aegypti. Biji mimba merupakan tanaman yang mampu digunakan sebagai insektisida. Kandungan bahan aktif insektisidanya lebih banyak terdapat pada biji mimba dibandingkan pada daun. Biji mimba mengandung beberapa komponen aktif antara lain adalah azadirachtin, salanin, nimbinen, meliantriol. Pada penelitian ini kami menggunakan biji mimba sebagai pilihan untuk membuktikan aktivitas larvasida dari biji mimba tersebut. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak dengan cara sokletasi dan dilanjutkan dengan pemekatan ekstrak menggunakan rotary evaporator, dan pembuatan konsentrasi ekstrak biji mimba sebesar 1000, 1100, 1200, 1300, 1400, 1500 ppm. Setelah didapatkan konsentrasi yang akan digunakan dilakukan pengujian terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Dari pengujian ditentukan nilai LC50 dengan nnenggunakan analisa data Probit. Hasil dari penelitian menunjukkan hahwa toksisitas LC50 selama 24 jam ekstrak metanol biji mimba dengan konsentrasi 1179,35 ppm lebih rendah dibandingkan kontrol (+) pestisida alami dengan kandungan azadirachtin 6200 ppm selama 24 jam dengan konsentrasi 1,64 ppm.