Abstrak
Telah dilakukan penelitian efektivitas antioksidan dari ekstrak etanol lidah buaya terhadap toksisitas CCI4 dengan pengukuran aktivitas SOD dan kadar MDA pada hati tikus. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan yang dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I adalah kelompok tikus yang tidak mendapat perlakuan uji, kelompok II adalah kelompok tikus yang diberi CC14 dosis 32 mg/200 g BB, kelompok III adalah kelompok tikus yang diberi CCI4 dosis 32 mg/200 g BB dan kurkumin dosis 5,4 mg/200 g BB, kelompok IV adalah kelompok tikus yang diberi CC14 dosis 32 mg/200 g BB dan ekstrak etanol lidah buaya dosis 0,45 mg/200 g BB, kelompok V adalah kelompok tikus yang diberi CCI4 dosis 32 mg/200 g BB dan ekstrak etanol lidah buaya dosis 1,8 mg/200 g BB, dan kelompok VI adalah kelompok tikus yang diberi CCI4 dosis 32 mg/200 g BB dan ekstrak etanol lidah buaya dosis 7,2 mg/200 g BB. Keenam kelompok uji tersebut dilaksanakan selama 4 hari, pada hari kelima tikus dibedah dan diambil jaringan hati untuk pengukuran aktivitas SOD dan kadar MDA. Setelah pengukuran didapatkan aktivitas SOD dan kadar MDA, data yang didapat dianalisis dengan uji anova satu arah dengan tingkat kepercayaan 95 %, hasilnya menunjukkan ada perbedaan rata-rata yang signifikan dengan nilai probabilitas untuk aktivitas SOD dan kadar MDA adalah 0,000 (p<0,05). Hasil uji tukey aktivitas SOD rnenunjukkan bahwa ketiga dosis bila dibandingkan dengan kelompok pembanding kurkumin memiliki perbedaan secara bermakna (p>0,05) sedangkan hasil uji tukey kadar MDA tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan kelompok pembanding kurkumin (p>0,05), tetapi terjadi penurunan kadar MDA dibandingkan dengan kelompok yang diberi CCI4. Kelompok dosis 7,2 mg/200 g BB memperlihatkan efektivitas peningkatan aktivitas SOD dan penurunan kadar MDA paling baik terhadap kerusakan jaringan hati akibat CCI4.