Abstrak
Bunga piretrum [Chrysanthemum cinerariifolium (Trev.) Vis.] sejak dahulu sering digunakan untuk mengusir serangga dan hama tanaman. Bunga piretrum memiliki kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol. Bahan aktif bunga pirertrum yang memiliki aktivitas sebagai pengusir serangga dan hama tanaman adalah piretrin. Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi bunga piretrum dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Setelah proses maserasi, maserat yang diperoleh dipekatkan hingga dihasilkan ekstrak kental. Tahap selanjutnya dibuat larutan uji yang mengandung ekstrak metanol bunga piretrum dengan konsentrasi 2, 4, 8, 16, dan 32 µg/ml. Uji aktivitas larvasida ekstrak metanol bunga piretrum dilakukan terhadap larva Culex quinquefasciatus. Dan uji aktivitas larvasida diperoleh data berupa jumlah kematian larva. Data tersebut diubah ke dalam persentase kematian dan kemudian dianalisa menggunakan probit untuk mendapatkan nilai LC50. Pada penelitian uji aktivitas larvasida ekstrak metanol bunga piretrum terhadap larva Culex quinquefasciatus diperoleh nilai LC50 ekstrak metanol bunga piretrum sebesar 5,61 µg/ml dan nilai LC50 Abate (pembanding) sebesar 11,28 µg/ml. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol bunga piretrum memiliki aktivitas larvasida terhadap larva C. quinquefasciatus. Potensi relatif ekstrak metanol bunga piretrum sebesar 2,01 kali Abate. Bunga piretrum diharapkan dapat dijadikan sebagai larvasida nabati untuk memberantas larva C. quinquefasciatus guna menanggulangi penyakit filariasis.