Abstrak
Daun Saga (Abrus precatorius Linn.) secara tradisional banyak digunakan untuk mengobati penyakit infeksi mulut. Daun Saga (Abrus precatorius Linn.) rnempunyai kandungan kimia antara lain flavonoid dan saponin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antiseptik dari obat kumur ekstrak etanol 70% dan obat kumur fraksi kloroform daun Saga (Abrus precatorius Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 sebagai salah satu penyebab infeksi mulut. Daun Saga (Abrus precatorius Linn_) dibuat ekstrak etanol 70% dan fraksi kloroform dalam sediaan obat kumur. Obat kumur dibuat pengenceran untuk diuji dengan menggunakan metode koefisien fenol. Koefisien fenol ditentukan dengan membagi pengenceran tertinggi dari antiseptik yang mematikan mikroorganisme dalam 10 menit tetapi tidak mematikan dalam 5 menit terhadap pengenceran tertinggi fenol yang mematikan mikroorganisme dalam 10 menit tetapi tidak mematikan dalam 5 menit. Hasil uji aktivitas antiseptik obat kumur ekstrak etanol 70% dan obat kumur fraksi kloroform daun Saga (Abrus precatorius Linn.) terhadap fenol dilakukan pada masing-masing waktu 5, 10 dan 15 menit. Pada waktu-waktu tersebut maka akan memberikan hambatan pada pengenceran obat kumur ekstrak etanol 70% daun Saga (Abrus precatorius Linn.) dengan fenol 100/80, 100/80 didapat nilai koefisien fenol secara berurutan, 1,25; 1,25 maka didapat nilai rata-rata 1,25. Pada pengenceran obat kumur fraksi kloroform daun Saga (Abrus precatorius Linn.) dengan fenol 90/80, 80/80 didapat nilai koefisien fenol 1,125; 1, maka didapat nilai rata-rata 1,06 dan pengenceran obat kumur Povidone-Iodine dengan fenol 80/80, 80/80 didapat nilai koefisien fenol 1; 1, maka didapat nilai rata-rata 1. Obat kumur ekstrak etanol 70% daun Saga (Abrus precatorius Linn.) memiliki aktivitas lebih kuat dari obat kumur fraksi kloroform daun Saga (Abrus precatorius Linn.) obat kumur dan obat kumur Povidone-Iodine, ketiganya mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923.