Abstrak
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antibakteri fraksi etanol 70% dan fraksi kloroform daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. metode yang digunakan adalah metoda difusi agar dengan menggunakan kaca silinder. Konsentrasi ekstrak fraksi etanol 70% yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah 0 µg/ml (sebagai kontrol), 1000 µg/ml, 2000 µg/ml, 3000 µg/ml, 4000 µg/ml dan 5000 µg/ml. Untuk fraksi kloroform konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah 0 µg/ml (sebagai kontrol), 600 µg/ml, 700 µg/m1, 800 µg/ml, 900 µg/ml dan 1000 µg/ml. Sebagai pembanding dilakukan uji aktivitas antibakteri Kloramfenikol dengan konsentrasi 0 µg/ml (sebagai kontrol), 5 µg/ml, 6 µg/ml, 7 µg/ml, 8 µg/ml dan 9 µg/ml.
Hasil menunjukan bahwa fraksi etanol 70% memberikan zona hambat dengan diameter zona yaitu ; 0 mm; 2,46 mm; 3,89 mm; 4,68 mm; 5,66 mm; 6,85 mm. Untuk fraksi kloroform daun Senggani memberikan zona hambat dengan diameter zona yaitu : 0 mm; 2,79 mm; 3,80 mm; 4,86 mm; 6,12 mm; 7,42 mm. Sedangkan pada Kloramfenikol memberikan zona hambat dengan diameter zona yaitu 0 mm; 2,32 mm; 3,35 mm; 4,32 mm; 5,43 mm; 6,54 mm. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi linier. Dari fraksi etanol 70% daun senggani diperoleh persamaan regresi Y = 1,543 + 0,0011 X, dari fraksi kloroform diperoleh persamaan regresi Y -4,266 + 0,0116 X dan Kloramfenikol diperoleh persamaan regresi Y = -2,972 + 1,052 X. Hasil fraksi etanol 70% dan fraksi kloroform dikonversikan dengan Kloramfenikol, didapat bahwa fraksi etanol 70% daun Senggani mempunyai potensi relatif sebesar 2,1922 x 10-3 kali dari Kloramfenikol dan fraksi kloroform daun Senggani mempunyai potensi relatif sebesar 9,5689 x 10-3 kali dari Kloramfenikol, sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi kloroform mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dari pada fraksi etanol 70% daun Senggani (Melastoma malabathricum L.).