Abstrak
Uji preformulasi merupakan langkah awal dari perkembangan rasional dari bentuk sediaan obat. Tujuan dari preformulasi untuk menghasilkan sebuah formula yang baik dan optimal, dengan pemeriksaan sifat fisika dan kimia dari bahan aktif itu sendiri dan ketika dikombinasikan dengan eksipien. Disolusi partikulat dipengaruhi oleh ukuran partikel, luas permukaan dan pencampuran. Polivinilpirolidon (PVP) merupakan bahan pengikat yang mampu mengikat serbuk-serbuk komponen formula obat menjadi dengan menambahkan cairan pelarut dan merupakan bahan tambahan yang dapat mempercepat kelarutan dari zat aktif. Metode granulasi basah merupakan metode pencampuran zat aktif dan zat pembantu yang mampu memperkecil ukuran partikel. Sulfametoksazol merupakan obat anti bakteri yang praktis tidak larut dalam air. Dengan kelarutan yang kecil ini sulfametoksazol mengalami absorbsi yang kurang baik. Penambahan polivinilpirolidon (PVP) pada sulfametoksazol serta pengaruhnya terhadap kelarutan dan absorbsi in vitro sulfametoksazol yang diteliti pada cairan lambung. Penelitian dilakukan dengan menentukan kelarutan sulfametoksazol ditambah dengan berbagai konsentrasi polivinipirolidon (PVP) dalam larutan HCI 0,1 N. dibuat lima formula dengan kombinasi bahan pengikat (PVP) sebagai berikut : Fl (1%), F2 (2%), F3 (3%), F4 (4%) dan F5 (5%). Uji kelarutan zat aktif dengan PVP ditentukan dengan menggunakan alat uji disolusi yang mempunyai kecepatan putar 100 rpm pada suhu 37°C selama 60 menit. Data uji disolusi dihitung dengan konsep Efisiensi Disolusi sampai waktu 60 menit. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Dan uji ANAVA satu arah didapatkan F hitung 75,54 dan F tabel 3,48, maka terlihat ada perbedaan bermakna dari berbagai konsentrasi PVP. Hasil menunjukkan bahwa penambahan PVP dapat menaikan kelarutan dari sulfametoksazol.