Abstrak
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman tahan asam Mycrobacterium tuberculosis. Awal abad ini, tuberkulosis maasih telap menjadi masalah kesehatan di belahan dunia. Di Indonesia tercatat sebagai penyumbang kasus ke-3 terbesar setelah Cina dan India. Selain itu sekitar 500 orang meninggal setiap harinya di negara kita akibat tuberkulosis. Upaya Pemerintah dalam penanggulangan penyakit TB dikembangkan melalui program penanggulangan dengan strategi Directly Observed Treatment Shorlcourse (DOTS). Penemuan penderita baru pada TB Paru di Kabupaten Bogor mencapai 16% dengan kesembuhan 72%, Di Puskesmas DTP (Dengan Tempat Perawatan) Parung upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru telah cukup intensive dilakukan tetapi angka kesembuhan penderita TB Paru masih rendah yaitu 70%. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang faktor-¬faktor yang diduga berhubungan dengan kesembuhan penderita TB Paru di Puskesmas DTP Parung Kabupaten Bogor, Faktor-faktor yang diduga berhungan dengan kesembuhan penderita TB Paru pada penelitian ini adalah faklor sosio kultural dan ekonomi (umur, jenis kelamin, tipe penderita, pendidikan, pekerjaan/penghasilan dan pengeluaran) dan faktor pelayanan kesehatan (PMO dan jarak rumah ke sarana kesehatan). Penelitian ini menggunakan disain cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data diambil dari sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas DTP Parung pada bulan Januari - Desember 2003 dan dari sampei sebanyak 60 orang melalui pengisian kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kesembuhan di Puskesmas DTP Parung Kabupaten Bogor sebesar 70%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan adalah jenis pekerjaan PNS/ABRI dan Swasta (p-value = 0,025, PR = 1,500) dan memiliki PMO (p-value = 0,006, PR = 1,833). Faktor kelompok umur produktif, jenis kelamin laki-laki , tipe penderita baru, pendidikan  SLTP, pendapatan  Rp 670,000, pengeluaran rata-rata sebuIan yang tidak lemah, kepadatan anggota keluarga < 5 orang dan jarak rumah ke Puskesmas yang mengatakan jauh ternyata tidak berhubungan dengan kesembuhan penderita TB Paru.