Abstrak
Salah satu sub sistem yang mendukung keherhasilan pengelolaan rumah sakit adalah sub sistern Penyediaan atau logistic, dan salah satu fungsi dari manajemen togistik adalah fungsi pengendalian yang didalamnya terdapat kegiatan pengawasan dan pencatatan persediaan. Apabila pengawasan persediaan obat secara optimal dapat dilaksanakan, rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan akan terhindar dari masalah kehabisan persediaan obat, masalah penumpukan obat yang menyebabkarn pembengkakan biaya, dan menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini mengakibatkan biaya pemesanan semakin besar. Peneiitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan pengendalian persediaan obat. Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta dari dokumen-dokumen yang terkait dari referensi lain. Masalah yang paling sering ditemukan adalah keterlambatan penyediaan obat dan masalah pencatatan yang berupa kelainan angka penumlahan ntara komputer dengan kartu persediaan dan stok fisik harang Keterlarnbatan penyediaan obat dikarenakan tidak diberlakukannya perencanaan pengadaan obat, dan masalah pada pencatatan disebabkan karena banyaknya merek obat di logistik farmasi yang ternyata mempunyai jenis dan keguanaan yang sama. Banyak dokter tamu dikatakan menjadi penyebab utama masalah tadi, tapi apabila pihak manajemen bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi untuk menghasilkan sebuah perencanaan yang baik, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan perrggunaan obat tidak perlu terjadi.