Abstrak
Limbah cair adalah cairan yang berasal dari proses aktivitas suatu industri atau rumah tangga yang sudah tercemar. Scdangkan limbah rumah sakit adalah semua air buangan yang berasal dari berbagai kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme dan bahan kimia yang beracun yang dapat men-yebahkan penyakit terhadap masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu ppotensi dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehahatan masyarakat sangat besar. Maka setiap rumah sakit diharuskan mengelola limbahnya sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku. Sehagai salah satu rumah sakit yang menghasilkan limhah maka RS. Harum harus menjaga kualitas limbah yang berasal dari proses kegiatan rumah sakit. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengolahan limbah cair dan kualitas effluent limbah cair di RS.Harum tahun 2003-.2004. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari RS. Harum dan data primer hasil dari pengujian sampel inlet dan outlet limbah rumah sakit yang dilakukan peneliti di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan,Cakung. Dari hasil penelitian diperoleh data tahun 2003 parameter pH outletnya sebesar 7.5,TSS 124,00 mg/l, BOD 101.00 mg/l, COD 218.18 mg/1, Ammonia Bebas 11.80 mg/l, Sulfida 0.27 mg/l. Hasil analisa effluent limbah cair ini bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair belum memenuhi syarat baku mutu, tetapi untuk parameter pH sudah memenuhi standar baku mutu. Untuk tahun 2004. Hasil pengukuran parameter suhu sebesar 30/29°C, pH inlet 7.6, outlet 7.4, TSS inlet 258.0 mg,/l outlet 80.0 mg/l,BOD inlet 156.6 mg/l, outlet 52.2 mg/I, COD inlet 384,6 mg/l, outlet 192.0 mg/l, Ammonia bebas inlet 0.164 mg/1 outlet 0.015 mg/l dan parameter phospat dengan inlet 3.8 mg/I dan outlet 2.9 mg/l. Untuk tahun 2004 hasil analisa effluent juga belum memenuhi baku mutu kecuali untuk parameter suhu,pH dan Ammonia bebas. Dalam mendukung peningkatan kualitas effluent RS Harum, perlu dilakukan upaya seperti peningkatan pemeliharaan terhadap alat dan mesin serta fungsi-lungsi manajemen maupun pemanfaatan sumber daya yang ada baik secara kualitas maupun kuantitas.Upaya tersebut sangat berguna dalam rangka mengantisipasi berlakunya ketetapan kepulusan MENLII no.58 tahun 1995 pada lampiran B.