Abstrak
Hipertensi adalah penyakit kronik akibat gungguan sistem sirkulasi darah. Merupakan silent killer karena menimbulkan komlikasi pada .jantung,otak dan ginjal. Dewasa ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani seiring dengan adanya pergeseran pola penyakil dari penyakit-penyakit infeksi ke penyait degenaratif. Di Indonesia hasil penelitian lapangan menunjukkan f'rekuensi hipertensi adalah sekitar 6-15% dari populasi penduduk Indonesia dan hal ini sama dengan negara sekitarnya, dan diperkirakan banyaknya penderita hipertentsi di Indonesia sebanyak 15juta penduduk. Masalah dari hipertensi adalah 50% penderita tidak menyadari adanya hipertensi, sehingga penderita yang dapat diobati dalam arti hipertensinya terkendali dengan baik hanya sekitar 10-12%. Petugas lapangan lepas pantai sebagai salah satu kclompok masyarakat pekerja di Indonesia mempunyai kecenderungan rentan terhadap.hipertensi karena beban kerja yang tinggi dan faktor stress. Data dari Medical Departemen PT Star Energi pada lahun 2003 menunjukkan 10% dari karyawan offshore menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang factor- ¬faktor yang diduga berhubungan dengan prevalensi hipertensi pada petugas lapangan Iepas pantai PT Star Energy di Kepulauan Natuna-Riau tahun 2004. Faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan prevalensi hipertensi pada penelitian ini adalah umur, status perkawinan, riwayat keluarga, IMT, merokok, konsumsi alkohol, stress, dan aktifitas fisik. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data diamhil dari bagian kesehatan perusahaan dan dari sample sebanyak 80 orang melalui simple random sampling. Hasil penelitian ini nrenunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada petugas lapangan lepas pantai PT Star Energy di Kepulauan Natuna sebesar 23,8%. Faktor IMT kelebihan berat badan tingkat berat dan ringan (p-value = 0,341) tidak berhubungan dengan prevalensi hipertensi. Faktor resiko kelompok umur > 40 tahun (p-value=0,012, PR=3.567), status perkawinan lajang/tidak kawin (p-value=0.015, PR=2.700) dan ada riwayat hipertensi pada keluarga (p-value=0.010, PR=3.025) terbukti berhubungan dengan prevelensi hipertensi. Faktor resiko kebiasaan merokok (p-value=0.001, PR=4.000), kebiasaan minum alkohol lebih dari 2 gelas perhari (p¬valuc=0.003, PR=3.659), aktiliitas fisik kurang dari 3X/minggu @ 30 menit (p¬value=0.016, PR=4.833) , dan stress pada responden yang mengeluhkan minimal 4 gejala stress (p-value=0,019, PR=2.754) terbukti berhubungan dengan prevalensi hipertensi.